Pages

Sugeng Rawuh Wonten Asif's Blog... ^_^

Minggu, 20 Mei 2012

Homeschooling : Sebuah Alternatif pendidikan

      Homeschooling atau juga disebut sekolah rumah, saat ini menjadi salah satu model pilihan orang tua dalam mengarahkan anak-anaknya dalam bidang pendidikan. Pilihan ini muncul karena adanya pandangan orang tua tentang kesesuaian minat oleh anak-anaknya. Homeschooling ini banyak dilakukan di kota-kota besar terutama oleh mereka yang pernah melakukannya ketika berada di luar negeri.
Sebenarnya konsep homeschooling ini konsepnya sama dengan Belajar Jarak Jauh, E-learning, Universitas terbuka atau bahkan pendidikan kejar (kelompok belajar) paket A dan B, mereka tersebut diatas dapat digolongkan sebagai homescooling. Pada prinsipnya homeschooling ini merupakan pendidikan alternatif dengan menekan pola kurikulum yang lebih fleksibel dalam pengajarannya. 

       Secara etimologis homeschooling adalah yang diadakan di rumah. Dimana homeschooling ini dimaksudkan untuk memberdayakan rumah sebagai media pembelajaran anak dengan lingkungan sekitar rumah, baik dengan permainan-permainan yang mendidi, ataupun buku-buku yang mendukung anak untuk belajar. Meski disebut homeschooling, tidak berarti anak akan terus-menerus belajar di rumah, tetapi anak-anak bisa belajar dimana saja dan kapan saja, asal situasi dan kondisinya benar-benar nyaman dan menyenangkan seperti layaknya berada di rumah. Keunggulan secara individual inilah yang memberi makna secara bagi terintegrasinya mata pelajaran kepada peserta didik atau boleh dikatakan homeschooling lebih kepada membangun kesadaran diri sendiri (anak) untuk belajar.
       Ada beberapa alasan  orang tua di Indonesia lebih memilih sekolah rumah. Kecenderungannya antara lain, bisa menekankan pada pendidikan moral/keagamaan, memperluas lingkungan sosial dan tentunya suasana belajar yang lebih baik, selain memberikan pelajaran langsung yang kontekstual, tematik, nonkolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu. Pandangan ini memberikan pengertian luas kepada setiap orang untuk lebih mengekspresikan dan kemampuan dalam menimba ilmu, tidak hany di lingkunagn sekolah/madrasah. Bahkan kesempatan mendapatkan ilmu juga memiliki peluang besar sejalan dengan perkembangan pendidikan.
  Klasifikasi Homeschooling
      Ada beberapa klasifikasi homeschooling, yaitu:
1) Homeschooling tunggal.
      Dilaksanakan oleh orang tua dalam satu keluarga tanpa bergabung dengan yang lainnya karena hal tertentu  atau karena lokasi yang berjauhan.
2) Homeschooling majemuk
        Dilaksanakan oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu, sementara kegiatan pokok tetap dilaksanakan oleh orang tua masing-masing misalnya kegiatan olahraga, keahlian musik/seni, kegiatan sosial dan keagamaan.
3) Komunitas Homeschooling
          Gabungan homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, sarana/prasarana dan jadwal pembelajaran.

  Kelebihan Homeschooling
Kelebihan homeschooling ini antara lain:
- Lebih memberikan kemandirian dan kreativitas individual bukan pembelajaran secara klasikal.
- Memberi peluang untuk mencapai kompetensi individual semaksimal mungkin.
- Terlindung dari tawuran, kenakalan, NAPZA, pergaulan yang menyimpang, konsumerisme dan jajan makanan yang mal nutrisi.
- Lebih disiapkan untuk kehidupan nyata
- Lebih didorong untuk melakukan kegiatan keagamaan, rekreasi/ olahraga keluarga.
- Membelajarkan anak-anak dengan situasi,kondisi dan lingkungan sosial.
- Masih memberikan peluang berinteraksi dengan teman sebaya di luar jam belajarnya.

  Kelemahan Homeschooling
Kelemahan homeschooling antara lain:
- Anak-anak yang belajar di homeschooling kurang berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai status sosial yang dapat memberikan pengalaman yang berharga untuk belajar hidup di masyarakat.
- Sekolah merupakan tempat belajar yang khas yang dapat melatih anak bersaing dan mencapai keberhasilan setinggi-tingginya.
- Homeschooling dapat mengisolasi peserta didik dari kenyataan-kenyataan yang kurang menyenangkan sehingga dapat berpengaruh pada perkembangan individu.
- Apabila anak hanya belajar di homeschooling, kemungkinan dia akan terisolasi dari lingkungan sosial yang kurang menyenangkan sehingga ia akan kurang siap untuk menghadapi berbagai kesalahan atau ketidakpastian.

   Evaluasi Pelaksanaan
Pembelajaran sekolah rumah sebaiknya menyesuaikan dengan standar kompetensi yang telah ditentukan oleh Depdiknas. Ini agar sejalan dengan pertumbuhan anak, disamping dapat diikutkan dalam evaluasi dan ujian yang diselenggarakan secara Nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar